Keselamatan, Faktor Utama Dalam Memilih Kendaraan

Saat membeli mobil baru berarti Anda harus membuat banyak keputusan atas berbagai pilihan, seperti misalnya: warna, style dan merk kendaraan. Namun, faktor yang lebih penting dari semuanya itu, yang perlu Anda pertimbangkan secara matang adalah keselamatan.

Yang perlu Anda pertimbangkan adalah: Bagaimanakah performa mobil tersebut jika terjadi tabrakan? Apakah telah terpasang perangkat keamanan terbaru?


Electronic Stability Control (ESC)

ESC terhubung dengan sensor yang akan memantau gerakan dari mobil Anda. Jika perangkat ini mendeteksi adanya gerakan tak terkontrol pada mobil Anda, maka ia akan secara otomatis mereduksi kecepatan laju dan mengurangi putaran roda mobil seperlunya. Sehingga Anda cukup berkonsentrasi pada kemudi.

Sebuah studi yang dilakukan oleh 'Insurance Institute for Highway Safety' menemukan bahwa ESC mengurangi resiko dari tabrakan mobil tunggal yang mematikan hingga mencapai lebih dari 50% dan menghindari kemungkinan mobil terbalik hingga 80%.

Sehingga menurut perhitungan ditemukan suatu prediksi bahwa sebanyak 10 ribu insiden tabrakan fatal bisa dicegah tiap tahunnya, jika tiap kendaraan dilengkapi dengan ESC. Perangkat ini tergolong teknologi baru yang telah dijadikan standard keamanan, yang terdapat pada kurang dari separuh dari keseluruhan model-model mobil terbaru.

Jadi, jika Anda adalah orang yang sangat mengutamakan keselamatan selama mengemudi, sebaiknya Anda memilih mobil yang telah melengkapi diri dengan perangkat keamanan tersebut.


Air Bags Systems

Ada dua tipe dari air bag atau kantong udara. Ada yang berfungsi sebagai pelindung dada dan perut, sementara yang lainnya berfungsi untuk melindungi kepala dan wajah pengemudi. Kedua tipe kantung udara tersebut sama-sama bagus. Dan jika mobil yang akan Anda beli tak memiliki kedua sistem tersebut, sebaiknya Anda mengutamakan perlindungan terhadap kepala dan wajah.

'Insurance Institute for Highway Safety' melakukan pengujian terhadap tabrakan yang dibuat senyata mungkin dan menemukan bahwa mobil dengan kantung udara samping serta tanpa kantung udara depan, beresiko menyebabkan kematian pada insiden tabrakan 'frontal' dari samping hingga sebesar 26%.

Sementara, mobil yang dilengkapi dengan kantung udara samping dan depan, akan mereduksi resiko kematian atas insiden tabrakan hingga 37%. (msnbc/bun)

***


Sumber : KapanLagi.com

Mengemudi Aman di Jalur Basah

Bulan Januari, adalah bulan basah. Hampir tiap hari jalanan diguyur air hujan. Genangan bahkan banjir kerap kali menghiasi jalanan di sepanjang bulan pertama kalender masehi ini. Permukaan aspal jadi basah dan licin. Berkendaraan di bulan ini jauh lebih berbahaya. Lebih-lebih saat meluncur ke luar kota dengan rute yang belum familiar.

Kondisi ini memaksa setiap pengemudi harus lebih berhati-hati. Mengemudi di jalur basah tentu berbeda dengan di aspal kering. Selain ketrampilan dalam mengendalikan kemudi, keselamatan berkendara juga tidak terlepas dari kesiapan kendaraan. Kesiapan wiper (penyepu air), lampu sein-rem, kepakeman rem dan kondisi ban merupakan komponen –komponen penting yang wajib diperhatian sebelum menjalankan kendaraan.

Ban, si bundar hitam ini memegang peranan penting keselamatan berkendara. Ban yang telah botak apalagi gundul akan sangat berbahaya dipakai ketika meluncur di jalanan basah. Berikut beberapa catatan singkat tentang ban yang bisa dijadikan referensi sebelum meluncur di jalanan basah.

1. Langkah awal adalah periksa ketebalan kembangan telapak ban. Sudah aus, botak ataukah sudah gundul. Keausan ban bisa dilihat dari tread wear indicator yang ada pada ban tersebut. Jika sudah melebihi batas gantilah dengan yang baru.

2. Pastikan, tekanan angin sudah sesuai dengan petunjuk dari pabrik. Jangan lupa memasang penutup pentil untuk mencegah kebocoran angin. Tekanan ban yang tidak terlalu tinggi lebih bersahabat dipergunakan saat jalanan basah.


3. Lebih baik memakai ban dengan karakteristik yang cocok untuk trek basah. Untuk menghadapi kondisi jalan yang basah dan licin sebaiknya menggunakan jenis ban basah. Karakter ban basah memiliki kemampuan membuang air lebih cepat. Desain telapak yang membelah dari tengah ke pinggir dengan aliran ke samping mempercepat membuang air sehingga hambatan friksi antara telapak ban dan aspal mengecil. Ban jadi lebih menempel ke permukaan aspal. (rsd)

***


Sumber : KapanLagi.com

Mendongkrak Midbass yang Lembek

Menciptakan sebuah sistem audio yang enak di telinga memang susah-susah gampang. Terkadang kita dibuat binggung. Ingin yang seperti apa audio di mobil kita. Karena urusannya langsung dengan duit, jangan sampai menyesal dikemudian hari. Perlu diingat dari awal, yang kita cari adalah suara. Suara berkaitan dengan taste. Beda orang, beda pula seleranya.

Artikel ini hanya mengupas cara mengoptimalkan suara di mobil. Sering kita mendengar keluhan, "Kok midbass saya loyo? atau vokal audio mobil saya kok kurang keluar ya?"

Jawabannya pun banyak versi. Pertama karena tidak kuatnya tumpuan speaker. Kedua, vibrasi yang acap kali menjadi musuh installer saat setting dilakukan.

Sebagai ilustrasi, ada dua jembatan. Pertama dari bambu dan yang kedua dari beton. Mana yang akan dipilih? Mayoritas akan memilih yang beton karena lebih kuat. Demikian pula dengan speaker, dengan pondasi yang kuat akan lebih optimal dalam mereproduksi suara.

Bagaimana caranya agar kuat? Anda dapat menganti baut beserta murnya. Ukurannya diusahakan lebih besar dari standarnya. Pastikan tidak ada suara yang keluar dan pinggir bibir speaker. Suara yang keluar dari placament speaker lantaran dudukannya tidak kuat akan menimbulkan masalah baru saat setting dilakukan. Pastikan speaker dapat bernafas dengan bebas atau mempunyai kubikasi yang sesuai. Speaker tanpa nafas yang cukup akan berbunyi agak aneh pada frekuensi tertentu.

Vibrasi dapat ditimbulkan dari benda-benda yang bermarkas di dalam pintu kendaraan, antara lain komponen power window, kaca dan plastik pengait doortrim.

Cara mengatasinya? Gunakan peredam audio. Di pasar banyak pilihan dengan harga dan mutu beragam. Memang pemasangannya sedikit rumit dan butuh keahlian khusus. Lapisan plat besi terluar dari pintu adalah point pertama yang harus dilapisi peredam lalu point kedua adalah tulang-tulang bagian dalam pintu mobil.

Pastikan pelekatannya tanpa mengganggu fungsi dan power window dan handle kendaraan. Anda dapat mencoba fungsi power window sebelum anda menutup bagian terluar pintu. Treatment berbeda juga dapat anda lakukan. Hanya saja lebih banyak menyita waktu dan biaya. Lebih terkonsentrasi pada penguatan pada tulang-tulang pintu kendaraan dengan pemasangan plat besi sebagai penunjang kekuatan ekstra. Tapi masih tetap mengacu pada fungsi yang sama.

Cara ini banyak dipergunakan pada mobit-mobil kontes. Placement-nya sendiri bervariatif sesuai dengan respon terbaik dari speaker. Posisi speaker untuk jenis treatment ini kebanyakan dalam kondisi on axis. Artinya dudukan arah ditentukan sebelum dipasang.

Hal ini butuh pencarian dengan menggunakan RTA, untuk menentukan letak yang cocok dan performa yang optimal. Cara pencarian selain dengan RTA juga diperlukan head unit untuk memutar cd pink noise. Cara ini membutuhkan ketelitian elstra, tidak hanya saat pengukuran, tapi juga pemilihan komponen. Keselarasan komponen sangat menunjang warna suara yang diinginkan.

Untuk cara tersebut juga dapat digunakan untuk speaker belakang. Caranya tidak jauh berbeda dengan keterangan di atas. Untuk speaker belakang memang tidak terlalu signifikan. Tapi ini akan menjadi suatu pertimbangan lebih jika anda membawa penumpang.

Ini adalah sebagian cara mengatasi permasalahan yang kerap mengangu pemilik kendaraan. Dengan kata lain, anda akan merasakan perbedaan yang besar walaupun hanya dengan cara yang sederhana dan tidak ekstrim. Efek keluaran suaranya pasti banyak berpengaruh. Suara lebih terasa mengisi kabin. Terpisahnya suara depan dan belakang akan kentara.

Jika diibaratkan penggunaan box, maka pintu kendaraan sebagai boxnya. Biasanya sekitar 4 liter tapi berbeda kendaraan,beda juga kapasitas ukuran pintunya. Mencoba untuk mengoptimalkan rahasia suara terpendam adalah cara yang layak dicoba ketimbang membiarkarmya begitu saja.

Mengingat speaker peranannya sangat penting, karena keluaran akhir suara seluruhnya bertumpu pada peranti ini. Bukan berarti perangkat lain tidak menunjang, sebuah system selalu berkaitan satu dengan yang lainnya. sehingga tercipta sebuah ke harmonisan.

Banyak hal lainnya yang mendukung hasil akhir sebuab sistem pada kendaraan. Kualitas suatu produk dalam menghasilkan suara dan tidak lepas dari tangan dingin sang instalatur dalam penerapannya kedalam kendaraan. (solusiaudio/rsd)

***


Sumber : KapanLagi.com

Mobil Garasi Juga Perlu Ganti Oli

Memiliki kendaraan lebih dari satu, kemungkinan yang sering terjadi adalah ada kendaraan yang jarang terpakai. Lebih banyak mengisi garasi. Karena jarang diajak jalan-jalan angka di tripmeter tidak cepat bertambah. Lalu, adakah efek buruk jika penggantian oli cuma bersandar pada indikator jarak tempuh?

Apabila mobil tidak dihidupkan dalam waktu lama atau jarang dipakai, sebaiknya penggantian oli juga diperhatikan. Berapa pun angka KM, jika oli mesin sudah lebih dari 3 bulan lebih baik ganti dengan yang baru. Kecuali, ada keterangan khusus baik dari pabrikan mobil maupun pabrikan oli.

Penggantian oli secara berkala ini perlu dilakukan agar kualitas maupun kuantitasnya tetap maksimal. Kondisi oli yang prima sangat dibutuhkan agar tugas pelumasan komponen-komponen mesin dapat berjalan dengan baik.

Terlepas dari masalah jarak tempuh maupun waktu pakai, ada ciri-ciri yang bisa kita kenali untuk mengetahui kualitas oli. Karena, bisa saja jarak tempuh masih pendek dan waktu pakai belum sampai 3 bulan tapi oli sudah masuk kategori rusak. Contoh, jika tercampur air setelah terkena banjir misalnya.

Ciri ciri oli yang sudah buruk diantaranya adalah warna yang sudah kehitam-hitaman (keruh). Jika dioleskan di ujung-ujung jari akan terasa kasar. Rasa kasar adalah tanda bahwa oli sudah banyak mengandung serbuk metal, maupun kotoran.

Pada beberapa kasus, oli mesin juga bisa berwarna coklat kental mirip susu coklat. Ini terjadi jika oli mesin tersebut telah bercampur air. Air ini bisa berasal dari mesin itu sendiri, akibat adanya kebocoran pendinginan. Bisa juga air ini berasal dari luar, seperti jika kendaraan terendam air atau memasuki genangan air. (kpl/rit)

***


Sumber : KapanLagi.com

Tiga Langkah Berhemat Bahan Bakar

Bisa menghemat pemakaian bahan bakar mobil adalah hal yang menarik. Selain volume mesin, tingkat konsumsi bahan bakar juga ditentukan oleh gaya kita mengemudi, kondisi mesin dan kekerasan tekanan ban.

Suka memblayer mesin, ngebut, bermain-main dengan akselerasi adalah sebagian dari gaya mengemudi yang boros bahan bakar. Sebaliknya, mengemudi dengan tenang, akselerasi lembut dan penempatan gigi perseneling yang pas bisa menekan konsumsi bahan bakar.

Tentu saja anda tidak bisa memaksa mobil V8 sehemat V4. Karena faktor kapasitas dan desain mesin, berat dan tahanan angin (aerodinamika) kendaraan, formula dan kualitas bensin tidak bisa anda kontrol. Jadi mengemudilah dengan akal sehat. Perawatan rutin dan kebiasaan mengemudi yang baik akan sangat membantu dalam berhemat.

Akselerasi Lembut

Mulailah mengemudi lebih lambat, dengan akselerasi lembut dan mengerem pelan-pelan. Semakin ngebut, semakin banyak bahan bakar yang dibutuhkan. Sekaligus memperbesar resiko. Pilihlah rute dengan sedikit kemungkinan macet. Manfaatkan siaran radio untuk itu. Penggunaan AC dan beban yang berlebihan memaksa mesin bekerja keras. Maka konsumsi bahan bakar juga meningkat.

Penelitian di AS, kecepatan yang direkomendasikan adalah 55 mil/jam (89km/jam) di jalan tol. Usahakan mengemudi dengan kecepatan konstan. Manfaatkan cruise control untuk perjalanan jauh.

Kenali Takanan Ban
Kapan terakhir kali anda memeriksa tekanan angin ban (TAB)? Umumnya hanya diperiksa ketika laju kendaraan terganggu. Bila TAB kurang, kerja mesin akan semakin berat, pemakaian bahan bakar otomatis meningkat. Artinya semakin sering antri dipom bensin.

Untuk menentukan TAB optimum, caranya gampang. Sebelumnya siapkan dulu alat pengukur tekanan ban yang berkualitas, kertas dan pen. Serta cara mengukur TAB yang tepat. Langkah pertama, periksa tekanan angin ban sebelum mobil dipakai. Catat hasilnya sebagai hasil pengukuran TAB dingin. Ulangi pemeriksaan pada saat mobil sudah dipakai sebagai pengukuran TAB panas. Biasanya TAB panas sedikit lebih tinggi dari TAB dingin. Namun TAB dingin-lah yang lebih akurat. Lakukan pengukuran pada seluruh ban. Spesifikasi TAB yang di keluarkan produsen ban mewakili TAB dingin ini.

Perakit mobil merekomendasikan tekanan angin yang berbeda untuk ban depan dan belakang. Sebaiknya anda lebih memperhatikan rekomendasi ini daripada angka yang tercetak di sisi luar ban untuk menentukan TAB mobil anda. Bandingkan TAB dingin dengan rekomendasi perakit mobil. Bila berbeda, maka anda harus menyesuaikannya.

Misalkan TAB dingin 32 Psi, sementara rekomendasi perakit mobil 35 psi, berarti 3 Psi yang harus ditambah. Jika, TAB panas 34 Psi, maka tambahlah tekanan angin ban hingga 37 Psi. Sebaliknya, bila TAB dingin lebih tinggi dibandingkan rekomendasi perakit, buang tekanan angin sesuai dengan selisihnya. Proses ini juga menggunakan patokan TAB panas. Bila selisih antara TAB dingin dan rekomendasi sudah diketahui, misalkan 2 Psi, dan TAB panas diketahui 38 Psi, maka kurangi TAB hingga tersisa 36 Psi

Patuhi Pola Perawatan Rutin

Kebanyakan mobil keluaran terakhir telah menggunakan teknologi canggih seperti pengapian elektornik yang perawatannya lebih sederhana. Namun tetap ada komponen yang butuh perhatian seperti mengganti filter udara secara periodik.

Mengatur kembali timing pengapian. Membersihkan busi, dan pastikan fungsi pengapian berjalan baik. Adanya lobang pada muffler atau di pipa knalpot akan memboroskan bahan bakar, berisik dan berbau busuk. (rsd)

***


Sumber : KapanLagi.com

Waspadai Mesin Kurang Greng Saat Start

Dalam kondisi normal, begitu kunci kontak pada posisi "on" dan kunci diulir menuju titik start, mesin langsung menyala. Namun, pada kondisi tertentu terjadi sebaliknya. Mesin tidak langsung hidup dan kita mesti mengulangi beberapa kali mengulir kontak ke posisi start.

Kondisi ini merupakan permulaan dari kekurangberesan pada kelistrikan dan mesin. Dan ini sering dialami mobil dengan bahan bakar mesin, terutama yang masih menggunakan sistem pengapian platina.

Kesulitan menghidupkan mesin seperti kasus di atas terkait dengan masalah sempurna atau tidak sempurnanya pembakaran. Pembakaran akan berlangsung sempurna dengan syarat: kompresi masih bagus, campuran bahan bakar - udara yang tepat, dan posisi awal penyalaan atau percikan bunga api masih akurat dan bunga api masih bagus. Ditandai nyala api biru pada ujung busi.

Banyak kemungkinan yang menyebabkan mesin kurang fit. Tapi setidaknya ada tiga kemungkinan yang bisa menjadi penyebabnya.

1. Campuran Bahan Bakar

Kekurangtepatan tepatan campuran antara bahan baker dan udara, selain bisa karena mutu bahan bakar juga bisa disebabkan oleh setelan karburator yang kurang tepat. Terlalu rapat / renggang pada setelan Idle Mixture Adjusting Screw (IMAS) di karburator. (Pada mesin dengan sistem injeksi, hal ini biasanya terjadi karena setelan pada variabel resistor tidak tepat.) Juga bisa disebabkan karena kotornya saluran bahan bakar, saringan bahan bakar dan saringan udara.

2. Kompresi

Bila kompresi yang dihasilkan mesin lebih rendah dari yang dibutuhkan, sudah tentu akan mempersulit terjadinya pembakaran. Praktis mesin sulit hidup. Kekurangtepatan ini bisa terjadi karena celah katup yang tidak tepat, terjadi keausan pada dudukan dan kepala katup, banyak kerak karbon pada kepala dan dudukan katup.

Bisa pula karena ring piston aus, dinding silinder aus, atau gasket silinder head retak. Kerusakan pada komponen-komponen di atas dapat menyebabkan kebocoran kompresi sehingga tekanan yang dihasilkan mesin rendah.


3. Pengapian

Percikan bunga api yang kurang kuat dan kurang tepat juga dapat menyebabkan mesin susah hidup. Kondisi ini biasanya dipicu oleh platina yang sudah aus, lemahnya daya serap kondensor atau pun karena nilai tahanan kumparan pada coil pengapian sudah tinggi akibat panas. Jika komponen-komponen itu masih bagus bisa disebabkan oleh berubahnya awal pengapian dan ukuran celah platina yang telah berubah. Stel ulang sesuai standar.

Selain itu, percikan yang lemah dan tidak tepat juga dapat disebabkan oleh tahanan kabel busi yang tinggi dan celah busi yang terlalu besar.

Kebanyakan pengendara mendiamkan saja jika mengalami kasus mesin yang sedikit susah hidup. Mungkin karena mesin masih dapat dihidupkan setelah beberapa kali kunci kontak diputar. Padahal, apabila dibiarkan bukan tak mungkin muncul dampak yang jauh lebih buruk: baterai soak misalnya.
Baterai dapat soak karena pemakaian arus listrik yang berlebihan pada saat start.

Selain baterai soak, apabila terjadi campuran yang tidak tepat (pembakaran yang tidak sempurna) yang jelas konsekuensi berikutnya adalah tenaga mesin berkurang dan konsumsi bahan bakar menjadi boros.

Sebetulnya, setingan mesin yang mendukung kesempurnaan sistem pembakaran dapat terjaga apabila pengendara tidak mengabaikan jadwal engine tune up secara periodik. Karena, pada saat ini akan dilakukan penyetelan-penyetelan dan pemeriksaan komponen-komponen mesin.

Jadi, ingat. Jangan lupakan engine tune up secara periodik. Selain demi kenyamanan dan keamanan, dari sana problem-problem kecil akan dicegah agar tidak membesar. (astraworld/rsd)

***


Sumber : KapanLagi.com

Hati-hati, Catalytic Converter Bisa Bakar Mobil

Pada siang yang terik, ketika memarkir mobil sambil menunggu seseorang seringkali kita tetap menghidupkan mesin agar AC tetap berfungsi dan suhu dalam mobil tetap sejuk.

Jika durasi parkir atau berhenti menunggu itu hanya 5-10 menit bukanlah sebuah persoalan. Namun, jika durasinya hingga mendekati angka 30 menit, sudah lain ceritanya. Selain merupakan tindakan pemborosan bahan bakar juga membahayakan diri sendiri.

Ada dua kejadian yang mengintai. Pertama, keracunan gas CO (karbon monoksida), dan kedua kebakaran. Yang terakhir lebih mudah terjadi pada mobil-mobil baru yang telah dilengkapi dengan catalytic converter. Berhenti lebih dari 30 menit dengan kondisi mesin menyala sama halnya dengan mengundang bahaya kebakaran.

Jika terlalu panas, komponen yang berfungsi sebagai alat penurun emisi gas buang ini tidak dapat bekerja dengan maksimal. Selain itu catalytic converter yang kelewat panas merupakan sumber panas yang bisa memicu kebakaran.

Karena proses pendinginan yang minim, calatytic converter akan membara. Dan bara inilah yang akan dengan mudah menyulut rumput, daur kering, kertas atau benda lain yang mudah terbakar di dekatnya menjadi titik api.

Secara teknis, panas pada catalytic converter memang dibutuhkan. Catalytic converter dapat berfungsi sebagai katalis dalam mereduksi gas buang (seperti Hidrocarbon, Carbonmonoksida, Nitrogen Oksida) pada suhu tertentu.

Kendati demikian, panas catalytic converter tidak diperkenankan melebihi ambang batas yang telah ditentukan (sekitar 400-500 derajat celcius). Suhu harus terjaga melalui hembusan angin saat mobil berjalan.

Pada buku manual telah tercantum keterangan dilarang memanaskan mesin atau menghidupkan kendaraan dalam kondisi diam lebih dari 20 menit. Oleh karena itu hindari berhenti dan memarkir kendaraan di atas benda yang mudah terbakar seperti rumput, dedaunan atau tumpukan kertas.

Demi keamanan, ketika Anda menunggu seseorang, apalagi dalam waktu cukup lama lebih baik turun dari kendaraan dan mematikan mesin. Langkah ini memang tidak mengenakkan karena akan kepanasan. Namun lebih aman daripada keracunan gas CO yang bisa berakibat kematian dan mobil terbakar. (kpl/astraworld/rsd)

***


Sumber : KapanLagi.com

Langkah Menghadapi Overheat

Overheat atau mesin kelewat panas merupakan salah satu penyebab performa mesin tidak bisa berjalan dengan maksimal. Jika kondisi ini dibiarkan dan tidak segera diambil langkah - langkah tertentu bisa berakibat fatal pada mesin.

Untuk mendeteksi mesin mengalami over head pengemudi bisa menceknya pada panel temperatur pada dashboard. Jika jarum penunjuk terus bergerak ke kanan atau pada temperatur ini, ini merupakan gejala dari overheat. Langkah pertama yang perlu diambil adalah segera meminggirkan mobil dan mematikan mesinnya.

Dua diantara penyebab overheat adalah adanya kebocoran radiator dan atau sistem pendingin mesin yang tidak bekerja optimal.

Tindakan lain yang perlu untuk segera diambil :

1. Jika kendaraan memiliki bonet, buka kap mesin. Ini untuk membantu percepatan proses pendinginan dengan media udara bebas.

2. Cek bagian bawah mesin. Apakah terlihat tetesan air atau olie. Langkah ini untuk memastikan apakah terjadi kebocoran pada radiator atau blok mesin.

3. Jika tidak terlihat adanya kebocoran, overheat bisa diakibatkan karena proses pendinginan mesin yang kurang maksimal atau kekurangan air pada radiator.

Jika over head karena proses pendinginan yang kurang sempurna lakukan hal -hal berikut ini :

1. Bukalah penutup mesin mobil Anda dan putuskan kabel

penghubung kondensor AC.

2. Kabel kondensor AC yang telah terputus bisa Anda hubungkan

dengan kabel kondensor mesin.

3. Saat segalanya terpasang, maka Anda jangan lupa untuk

melepas magnit kompresor. Kabel ini biasanya terletak tak jauh dari kompresor ac.

4. Setelah semuanya selesai dihubungkan, maka Anda tinggal

menyalakan mesin berikut ac.

Pada dasarnya tips ini bekerja dengan prinsip kendaraan Anda dapat

bergerak kembali dengan sistem pendingin yang berasal dari kondensor AC.

Sehingga resikonya saat kendaraan Anda dapat bergerak menuju bengkel

terdekat.

Anda tak dapat menikmati sejuknya AC selama dalam perjalanan.

Langkah ini berguna bagi kendaraan yang menggunakan sistem pendingin elektromotor. Dan tentu saja hal itu dapat dilakukan apabila elektromotor tidak berfungsi dengan baik.

Sementara apabila overheat terjadi akibat radiator atau kekurangan cairan yang bekerja kurang optimal:

1. Jangan terburu-buru untuk membuka tutup radiator. Matikan sejenak

mesin kendaraan dan biarkan radiator dingin. Setelah dingin, baru buka tutupnya dan tambahkan cairan pendingin atau pun air secukupnya.

Sambil mengisi air ke dalam radiator, upayakan agar mesin dalam keadaan hidup.

2. Jika kebocoran sangat deras lebih baik kendaraan tidak dijalankan. Bawalah radiator/kendaraan Anda ke bengkel radiator untuk dilakukan pergantian atau penambalan. (kpl/berbagai sumber/rsd)

***


Sumber : KapanLagi.com

Langkah Mudah Merawat AC

Air Conditioner (AC) pernah kini bukan lagi barang wah yang hanya terdapat di mobil-mobil mahal. Semua mobil baru telah menawarkan AC sebagai salah satu perlengkapan standar. Produsen truk pun juga telah menawarkan AC sebagai perlengkapan standar kabin mendampingi power steering.

Karena dipergunakan terus-menerus, terutama di kota-kota besar agar tetap beroperasi optimal unit AC juga memerlukan perawatan. Yang paling gampang dalam merawat AC adalah menyerahkannya ke teknisi profesional.

Yang menjadi pertanyaan kapan AC harus dibawa ke bengkel khusus pengatur udara? Untuk mengetahuinya perlu anda simak gejala-gejala malfungsi yang wajib diperhatikan. Diantaranya :

1. Bau Busuk

Bau busuk yang keluar begitu AC dinyalakan terjadi akibat adanya bakteri, micro-organisme, jamur yang menumpuk di sekitar kisi-kisi AC, terutama kisi-kisi di dashboard. Untuk menghilangkan bau mengganggu itu, bersihkan dengan anti-bacterial treatments. Cairan ini bisa didapatkan dengan mudah di toko aksesoris mobil. Ketika jamur sudah bersih, udara yang disemprotkan AC akan segar lagi.


2.Kurang Dingin

Bila AC kurang dingin, tiba waktunya masuk bengkel. Menurunnya daya kerja AC bisa disebabkan adanya kebocoran atau refrigerant sudah waktunya diganti/ditambah. Untuk memperbaiki hal ini lebih baik dilakukan teknisi bengkel AC.


3. Hidupkan Terus Menerus

Sistem AC yang hidup terus sepanjang tahun justru lebih sehat. AC jalan mendorong refrigerant terus bersirkulasi. Refrigerant yang dipakai mengandung pelumas yang melumasi seluruh sistem dan mencegah kebocoran. Yang paling penting pelumas pada refrigerant melumasi dan merawat kompresor. Juga menjaga seal dan pipa tetap lembab, sehingga terjaga dari resiko retak karena kering yang bisa berujung pada kebocoran sistem.


4. Jangan Remehkan Bunyi Aneh

Jika muncul suara-suara aneh, tidak biasa dari AC yang sebelumnya tidak ada, sangat disarankan untuk sesegara mungkin mendatangi bengkel AC untuk diperiksa. Ada suara-suara yang merupakan gejala awal/indikasi kerusakan kompresor.

Kompresor adalah bagian paling mahal dari sistem AC. Bila bearing pada kompresor pecah/rusak, berarti komponen-komponen lain terkontaminasi partikel logam itu. Sistem harus dikuras plus penggantian kompresor dan komponen lain. Ini sangat mahal.


5. Normal, Ada Tetesan Air

Bila ada tetesan air di bawah mobil, jangan terkejut karena itu normal-normal saja. Itu berasal dari evaporator. Evaporator memiliki pipa yang memungkinkan evaporator mengalirkan air keluar mobil. Kadang-kadang pipa ini tersumbat atau patah sehingga evaporator tidak bisa mengalirkan air ke luar mobil dan malah ke dalam kabin. Problem ini bisa diatasi dengan murah.


6. Perawatan Berkala

Seperti sistem lain di mobil, AC juga perlu di periksa secara berkala. Kompresor perlu pelumas, filter perlu dibersihkan dari kotoran dan kelembaban. Bila filter kotor, kinerja sistem terganggu dan bisa membuat sistem tidak bekerja sama sekali.

Gas refrigerant pada umumnya diganti empat tahun setelah mobil dibuat lalu dua hingga tiga tahun sekali setelah itu. Perawatan berkala sistem AC mobil anda akan menjaga kompresor bekerja sempurna demikian juga komponen-komponen vital lainnya. Perawatan berkala merupakan investasi jangka panjang sekaligus menjamin anda tetap nyaman di hari yang terik. (jongjava.com/rsd)

***


Sumber : KapanLagi.com

Trik Aman Berkendara Nyaman Ala Toyota

Sebagai otomotif leading company di Indonesia, Toyota selalu mencoba turut memberikan yang terbaik, baik dari sisi performance, keamanan, dan kenyamanan. Di sisi keamanan, Toyota mengajak para pengendara mobil untuk mengemudi dengan aman dan efisien. Simak trik dan tips berikut yang digagas tim Toyota Astra Motor.

1. Pengecekan Bagian Luar Mobil

Sebelum menggunakan mobil cek kondisi sekeliling bodi, pastikan semua dalam kondisi baik dan layak jalan.

Cek tekanan angin dan kondisi ban mobil (termasuk ban cadangan) minimal seminggu sekali sebelum mobil digunakan. Periksa tekanan angin dengan menggunakan Tire Presure Gauge, dan pastikan tekanan sesuai dengan standar.

Untuk memeriksa ketebalan ban, gunakan Trade Wear Indicator, yaitu berupa tanda segitiga pada dinding ban dan tonjolan pada telapak ban.

Jika kembangan ban sudah rata dengan tonjolan tersebut, maka gantilah segera ban Anda.

2.Pengecekan Mesin

Lakukan pengecekan ruang mesin minimal seminggu sekali pada bagian oli mesin, oli rem, air radiator dan air aki. Pastikan ketinggian oli ataupun air berada di bawah garis maksimal. Selanjutnya cek juga karet-karet selang dan tali kipas. Pastikan semua masih lentur dan tidak ada retakan.

3. Pengecekan Dalam Mobil

Saat memasuki kabin mobil hal penting yang perlu di cek adalah kondisi karet pedal kopling, rem dan gas. Semuanya harus terpasang dengan baik dan tidak tipis.

Lalu, cek juga rem tangan mobil, terutama tuas dan penguncinya. Semuanya harus dalam kondisi dan berfungsi dengan baik.

4. Posisi Duduk

Ada 3 hal penting yang akan kita dapatkan apabila posisi duduk kita sudah tepat, yaitu:

1. Komunikasi

Mudah berkomunikasi dengan pengendara lain dan memantau situasi di luar mobil.

2. Kenyamanan

Tidak mudah lelah dan selalu sigap meski mengemudi jarak jauh.

3. Kontrol

Mudah merasakan gejala awal ketika mobil mulai kehilangan keseimbangan. Sehingga bisa segera mengantisipasinya.

Untuk mendapatkan posisi duduk yang tepat ikuti prosedur dalam hal:

- Sabuk Pengaman

Gunakan selalu Sabuk Pengaman sebagai perlengkapan pelindung keselamatan utama. Pastikan terdengar suara KLIK!, saat memasangnya.

- Penggunaan sabuk pengaman yang tepat, harus melewati tulang bahu dan pinggul. Gunakan pengatur ketinggian sabuk pengaman agar memudahkan mendapatkan posisi duduk yang tepat.

- Jarak Kursi

Atur jarak kursi sehingga kamu mudah mengoperasikan pedal gas, rem dan kopling.

- Sandaran Kursi

Posisi sandaran kursi harus nyaman, tidak terlalu tegak namun tidak terlalu landai.Jarak ke kemudi

- Jarak Tubuh & Kemudi

Jarak ideal tubuh dengan kemudi yaitu sekitar 25cm. Cara mengukurnya, letakkan kedua pergelangan tangan Anda pada jam 12. Kemudian atur sandaran kursi.

- Posisi Penahan Kepala

Tempatkan sandaran kepala sejajar dengan tinggi kepala.

- Ketinggian Kemudi

Sesuaikan ketinggian kemudi sampai merasa nyaman untuk mengemudi.

Setelah duduk dengan nyaman, lakukan pengecekan berikut ini:

- Pengecekan Instrumen Dashboard

Cek semua indikator di dashboard ketika kunci dalam posisi ON. Untuk kendaraan yang dilengkapi dengan ABS dan SRS Airbag, pastikan saat menyalakan mobil indikator tersebut mati.

-Pengaturan Kaca Spion

Atur semua posisi kaca spion supaya memudahkan memantau situasi di luar mobil.

-Pengecekan Lampu-lampu

Pastikan semua lampu-lampu berfungsi dengan baik.

5. Olah Kemudi

Posisi dasar tangan yang paling tepat saat mengemudi yaitu tangan kiri di posisi jam 9 dan tangan kanan di posisi jam 3. Posisi ibu jari harus tegak di atas setir dan tidak masuk ke lingkaran setir.

Hindari kebiasaan mengemudi dengan satu tangan, telapak tangan dan mengemudi dengan jari yang masuk ke lingkar setir. Selain mudah kehilangan kendali saat mengemudikan mobil, Anda juga terancam bahaya cedera bahkan kematian.

Ada dua Teknik olah kemudi yang tepat yaitu sebagai berikut:

1. Tarik-Dorong Setir

2. Merupakan teknik olah kemudi yang paling dasar dan aman digunakan di berbagai situasi, baik mengemudi pada kecepatan rendah ataupun tinggi. Silang

Teknik ini dapat digunakan saat kecepatan rendah tapi membutuhkan radius putar yang cukup luas, seperti saat parkir atau berbalik arah.

6. Teknik Pengereman

Salah satu fitur yang berkaitan dengan teknik pengereman adalah Anti Lock Brake System (ABS), Electronic Force Brake Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA).

ABS berfungsi agar ban tidak terkunci saat terjadi pengereman. Caranya injak sekuat tenaga pedal rem sambil arahkan mobil ke tempat yang lebih aman.

EBD berfungsi mendistribusikan daya pengereman ke setiap roda sesuai beban kendaraan. Mekanisme ini bekerja bersama ABS dan sangat bermanfaat ketika mengerem pada jalan menikung.

Sementara itu, BA berguna untuk menambah daya pengereman saat mengerem mendadak. Mekanisme ini bekerja berdasarkan kecepatan menginjak pedal rem pada kondisi darurat. Sehingga dengan sedikit injakan tapi cepat, mobil dapat berhenti dengan cepat.

7. Scanning

Ketika sedang mengendarai mobil, perlu memperhatikan semua pengguna jalan atau kondisi jalan sekitar, misalnya motor, mobil, rambu-rambu, pejalan kaki ataupun objek-objek penting lainnya yang dapat mempengaruhi kesigapan saat mengemudi.Blind Spot

8. Blind Spot

Blind Spot adalah area yang tidak terlihat secara langsung oleh kaca spion tengah, kanan ataupun kiri. Dengan keterbatasan ini, perlu membiasakan diri untuk melakukan Shoulder Check yaitu dengan menoleh sesaat ke kiri atau kanan sesuai arah belok Anda.

9. Safe Following Distance

Ketika sedang mengendarai mobil, jaga jarak aman ideal mobil dengan mobil di depan yaitu sekitar 3 detik. Caranya:

Temukan patokan yang cukup besar dan tidak bergerak di sepanjang jalan. Kemudian saat mobil lain di depan melintasi patokan tersebut, hitung dengan angka '1000 dan 1, 1000 dan 2, 1000 dan 3'.

Pastikan mobil melewati patokan yang sama pada akhir hitungan. Jika sudah tepat, maka Anda telah memenuhi jarak aman ideal.

10. Safe Stopping Distance

Saat menghentikan mobil, pastikan jarak mobil cukup memadai sehingga bisa melihat kedua ban belakang mobil yang berada di depan. Hal ini agar memudahkan saat terjadi kondisi yang memaksa Anda harus keluar dari antrian kendaraan.Parkir

11. Parkir

Untuk memudahkan saat parkir, perlu memahami dan menggunakan patokan-patokan yang ada pada mobil. Seperti terlihat pada gambar berikut:

Tips Efisiensi Bahan Bakar Saat Mengemudi:

-Pastikan kondisi mesin selalu prima.

-Jaga putaran mesin tetap rendah.

-Hindari akselerasi dan pengereman berlebihan.

-Gunakan pengereman dengan mesin.

-Tekanan udara ban selalu normal.

-Gunakan SPBU yang kredibel dan akurat.

-Matikan AC jika tidak diperlukan. (toyota/kpl)

***


Sumber : KapanLagi.com

Tip dan Trik Berhemat BBM

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat para pemilik kendaraan makin perhatian terhadap angka konsumsi BBM. Kenaikan per awal bulan ini memaksa sebagian besar pemilik kendaraan menghitung kembali budged pengeluaran bulanan untuk kendaraannya. Yang pasti, dengan jarak tempuh yang sama harus merogoh kocek yang lebih dalam lagi.

Untuk pengendara yang mengemudikan mobil dengan perangkat Multi Information Display (MID) bisa dengan mudah memantau pemakaian BBM. Lalu, bagaimana kalau angka MID menunjukkan pemakaian BBM yang boros? Boros tidaknya pemakaian BBM juga tergantung dari gaya mengemudi, selain faktor teknis mekanis tentunya..

Berikut beberapa tips dan trik yang perlu dilakoni untuk menekan anggaran BBM :

1. Jangan Menghentak.

Injakan harus stabil dan bertahap. Kalau pedal gas diinjak secara tiba-tiba, otomatis bahan bakar yang akan dihisap ke ruang bakar juga semakin banyak. Sementara, pada saat itu putaran mesin masih rendah. Akibatnya tidak semua bahan bakar yang masuk ke ruang mesin terbakar. Ini yang disebut dengan pemborosan. Karena, bahan bakar yang masuk tidak keluar dalam bentuk tenaga, tetapi ikut terbuang lewat knalpot.

2. Kenali RPM Mesin.

Salah satu cara membuat konsumsi BBM yang efisien adalah melakukan pergantian gigi (transmisi) yang tepat, yaitu pada saat mesin mencapai torsi maksimum (momen maksimum).

Pemindahan gigi ketika mobil tengah membutuhkan torsi (daya dorong) yang besar, sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan keterangan mengenai moment maximum (torsi maximum) masing-masing mobil (biasanya dalam satuan kgm/rpm). Sementara, apabila kendaraan sudah bergerak (di mana daya dorong tidak diperlukan), paling efisien bila melaju dengan RPM di antara 2.500 s/d 3.500 dan dengan gigi tertinggi.

Contoh, data teknis pada manual book tertulis torque maximum: 200Nm/3750rpm. Ini berarti momen tertinggi sebesar 200Nm terjadi pada saat mesin berputar sebanyak 3750 per menit.

Pada contoh ini, berarti sebaiknya kita melakukan perpindahan gigi ketika rpm menunjukkan kisaran angka 3750. Angka RPM dapat dilihat di tachometer yang berada pada dashboard mobil.

Angka RPM di tachometer amat penting diperhatikan. Untuk mengefektifkan konsumsi BBM, saat melaju di jalan pertahankanlah putaran mesin pada kisaran torsi maksimum tersebut. Karena, pada saat itulah suplai BBM sangat sesuai dengan output yang dihasilkan mesin.

Satu kebiasaan yang seringkali dilupakan pengendara adalah: tidak segera menyesuaikan gigi persneling setelah penurun kecepatan (deselerasi). Setelah berlari kencang lalu tiba-tiba mengerem mendadak, sebaiknya juga mengoper gigi perseneling ke posisi lebih rendah.

3. Ukur HC dan CO.

Boros atau tidaknya konsumsi bahan bakar juga ditentukan oleh komponen-komponen mesin. Komponen mesin yang sudah banyak mengalami keausan / kerusakan bisa menyebabkan proses pembakaran tidak sempurna.

Untuk mendeteksinya, periksa emisi gas buang. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai HC (hidrokarbon) dan CO (karbonmonoksida) terlalu tinggi, ini pertanda pembakaran di ruang bakar tidak sempurna (banyak bahan bakar terbuang percuma).

4. Beban dan Penggerak.

Faktor lain yang menentukan konsumsi bahan bakar adalah beban dan penggerak (pendorong kendaraan). Semakin berat beban yang harus diangkut, konsumsinya juga akan semakin besar. Yang dimaksud penggerak di antaranya: kopling, bearing (roda), kopel (propeler shaft), as roda, dan roda.

Bila komponen-komponen ini aus atau rusak, akan menyebabkan hilangnya tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk mendorong mobil mejalu. Sementara, konsumsi bahan bakarnya tetap besar. Terkait dengan roda, penyematan ban dan velg besar, termasuk juga faktor yang mempengaruhi konsumsi bbm.

Berikut, tips lain yang patut diperhatikan pula :

1. Kebiasaan ke luar kantor makan siang/malam, lebih baik dikurangi. Membawa bekal/delivery tampaknya lebih baik.

2. Jika bepergian, ajaklah keluarga / rekan yang satu tujuan/kehendak untuk pergi bersama dalam satu kendaraan. Untuk urusan yang sama tak perlu harus menjalankan dua atau tiga kendaraan sementara dengan satu unit saja sudah cukup.

3. Beralih ke angkutan umum seperti busway, KA, atau metromini.

4. Ketika jalanan macet, saat ke luar kota, sebaiknya berhenti dulu. Berganti aktivitas lain seperti istirahat, makan, ke kamar kecil, atau mengisi BBM hingga kemacetan terurai.

5. Mengemudilah dengan smooth. Kurangi frekwensi pengereman. Saat menghadapi lampu merah tidak perlu menggeber gas, biarkan mobil meluncur kerena harus berhenti. Kurangi frekwensi nggeber gas lalu mengerem. Tindakan ini merupakan langkah pembuangan energi yang sia-sia.

6. Saat meluncur atau menurun, persneling jangan diposisikan pada neutral. Efek engine brake terbukti lebih menghemat BBM daripada stasioner.

7. Nyalakan AC seperlunya.

8. Minta bengkel melakukan setting timing yang tepat sesuai dengan jenis bahan bakar yang dipakai. Titik pengapian terlalu maju atau mundur mengakibatkan boros BBM.

7. Bersihkan saringan udara (bisa dilakukan sendiri) per 2.500 km atau tergantung kondisi.

8. Jangan memanaskan mobil terlalu lama, maksimum 2 menit saja. Warming-up mesin selama 30 menit, sama artinya dengan terjebak macet selama 30 menit juga.

9. Carilah rute / jalan alternatif yang tidak macet, agak jauh sedikit asal lancar tetap lebih mengirit.

Selamat mencoba. (berbagai sumber/rsd)


Sumber : Kapanlagi.com

Perawatan Mobil di Musim Hujan

TAHUKAH Anda, kalau air hujan bisa berpengaruh buruk terhadap mobil terutama bagian eksterior. Jika lama dibiarkan, bukan tak mungkin mobil menjadi kusam, tumbuh jamur, bahkan mungkin berkarat.

Lalu, apa yang harus dilakukan? Jangan biarkan berlama-lama, segera cuci mobil maksimal 24 jam setelah kendaraan terkena hujan. Gunakan air yang bersih bebas dari kontaminasi kotoran dan debu. Akan lebih baik bila menggunakan air hangat. Siram terlebih dahulu dengan air secara merata dengan urutan mulai dari atap mobil, kaca-kaca, kap mesin, body kiri dan kanan, engsel hingga ke bagian tepi-tepinya.

Setelah itu cuci mobil dengan menggunakan shampoo khusus mobil yang ber PH-balance, Shampo yang ber-PH terlalu rendah (kurang dari 6) bersifat asam dan mudah mengkorosi cat. Shampo yang ber-PH tinggi (lebih dari 8) bersifat basa dan akan mengakibatkan detergent film (detergent built-up) yang menyebabkan cat menjadi kusam dan pudar warnanya. Gunakan urutan seperti menyiram air, yaitu mulai dari atap, kaca, kap mesin, baru kebody kiri-kanan.

Setelah merata, kemudian bilas kembali dengan air bersih dan lap hingga benar-benar kering dengan menggunakan plas chamois kain berbahan micro fiber.

Lakukan perawatan ketempat car care satu minggu sekali, untuk mencapai hasil yang maksimal. Dengan begitu, mobil anda akan selalu terlihat bersih. (Dari berbagai sumber)


Sumber : inilah.com

10 Cara Mengemudi Mobil Saat Hujan

HUJAN mulai mengguyur Jakarta dan beberapa kota lainnya di Indonesia. Perlu diketahui, ketika kondisi jalanan basah karena hujan, jarak pengereman bisa menjadi dua kali lebih panjang dibandingkan kondisi kering. Misalnya mobil yang melaju dengan kecepatan 80km/jam, pengereman hingga berhenti butuh jarak 53 m pada kondisi kering, namun pada kondisi basah menjadi 106 m.

Ketika hujan dan jalanan basah, bisa mengakibatkan slip karena resapan air ke aspal membuat ban kehilangan traksi. Hujan juga menyebabkan penglihatan pengemudi berkurang dan juga menurunkan daya pandang karena air menutupi lampu utama, jendela, dan kaca depan/belakang. Hujan deras ini juga sering disalahkan menjadi penyebab kecelakaan. Sebenarnya banyak kecelakaan bisa dicegah, bila pengemudi menyadari terdapat perbedaan mengemudi pada saat saat hujan atau tidak.

Berikut tips aman berkendara ketika hujan :

1. Lakukan pemeriksaan tekanan ban. Bila kurang angin akan membuat ban lebih cepat aus, sehingga bisa menimbulkan terjadinya aquaplaning (ban kehilangan grip karena lapisan air), dan handling yang liar.

2. Turunkan kecepatan hingga kecepatannya rendah dan jaga jarak aman dengan mobil di depan. Bila kemudi masih liar dan sulit dikendalikan, berarti mobil masih terlalu cepat lalu lakukan secara perlahan menurunkan kecepatan.

3. Periksalah karet pada wiper mobil. Jika permukaan karet wiper yang bersentuhan dengan kaca tampak mengkilap, segera ganti dengan yang baru. Pastikan air pembersih kaca depan cukup. Bawalah selalu deterjen atau shampoo di dalam botol untuk membantu mengkilapkan kaca.

4. Periksa juga lampu dan sistem kelistrikan kendaraan. Sebab pada saat hujan lebat jangan sampai lampu mobil bermasalah yang bisa membahayakan keselamatan penumpang.

5. Disarankan menghidupkan lampu depan, meskipun hujan tidak terlalu lebat. Lampu ini tidak saja membantu melihat jalan tapi juga membantu pengemudi lain melihat mobil Anda.

6. Gejala slip bisa terjadi pada semua pengemudi. Bila mobil mulai tergelincir, jangan menginjak habis rem. Jangan pula pompa rem bila mobil Anda di lengkapi anti-lock braking system (ABS). Sebaliknya, tekan dengan pasti dan arahkan kemudi sesuai arah slip mobil.

7. Bila hujan terlalu deras, sebaiknya berhenti, namun hindari rem mendadak. Hujan yang lebat akan membebani wiper, sehingga kaca depan selalu tertutup air. Ini berakibat pandangan ke depan sangat terbatas sehingga kemungkinan tidak bisa melihat batas-batas jalan maupun kendaraan lain. Carilah tempat peristirahatan atau tempat aman. Bila terpaksa berhenti di pinggir jalan, berhentilah se-pinggir mungkin. Hidupkan lampu depan dan lampu hazard agar pengemudi lain waspada.

8. Bila harus terpaksa mobil berjalan terus meskipun hujan deras dan jalanan mulai banjir, perhatikan ketinggian air. Pusatkan konsentrasi dan kehati-hatian untuk menguasai laju kendaraan tanpa mengganggu pengguna jalan lainnya.

9. Jika tinggi air mencapai seperempat ketinggian roda, mengemudilah dengan kecepatan rendah (bisa gigi 3) dan jaga kestabilan. Bila tinggi air mencapai separuh ketinggian roda, sebaiknya kemudikan dalam posisi gigi dua. Jika ketinggian air melebihi separuh tinggi roda, konsentrasi perlu dimaksimalkan (gunakan gigi 1). Jika tinggi air membuat roda terendam seluruhnya, urungkan niat berkendara.

10. Terakhir, sebelum memutuskan untuk menerjang banjir, pastikan kemampuan kendaraan Anda. Salah satunya dengan melihat kendaraan sekeliling, adakah yang berhasil lolos. Tapi cara ini belum tentu berhasil, siapa tahu kendaraan tersebut dimodifikasi atau dilengkapi perangkat anti banjir.


Sumber : inilah.com