Mengenal Sistem Kelistrikan Mobil

Sistem kelistrikan mobil dalam kondisi standar hanya dibekali aki yang menghasilkan tegangan sebesar 12 volt. Karena kecil, pengguna mobil wajib mengenal hal yang satu ini.

Meski kecil, listrik mobil punya kemampuan bak cabai rawit. Gara-gara percikannya, listrik mobil bisa menyebabkan kebakaran. Mulai dari kebakaran kecil bkin mobil mogok sampai bikin mesin betul-betul terbakar.

Untuk menghindari hal itu terjadi, instalasi kabel harus diperhatikan dengan baik ketika melakukan penggantian aksesori seperti lampu kabin hingga sound system.

Sangat baik untuk memperhatikan sistem ground yang baik. Dengan memperhatikan hal ini kesalahan saat instalasi bisa diminimalisasi. Seperti saat terjadi hubungan pendek arus listrik, energi listrik yang tidak bisa tersalurkan tidak bakal menumpuk terlalu besar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan kalau ingin pasang instalasi baru antara lain adalah pastikan pemasangan kabel-kabel tidak ada yang salah. Perhatikan tiap sambungan yang ada. Pemisahannya harus sempurna agar tidak terjadi kemungkinan hubungan pendek arus listrik.

Setelah itu, jangan sampai ada sambungan yang dibiarkan terbuka, sehingga bagian dalam kabel terlihat.

Tutup pakai isolasi setiap kali selesai mengerjakan sambungan kabel.

Hubungkan ke bodi Perhatikan pula bagian kabel yang terhubung dengan ground. Pastikan jangan sampai instalasi yang baru dilakukan tidak ada ground-nya. Jika bingung mencari sambungan yang mengarah ke ground, hubungkan saja kabelnya dengan bodi mobil yang terbuat dari pelat logam.

Kalau yakin menemukan kabel yang terhubung dengan ground, lakukan pengecekan pada sekering instalasi.

Pastikan kapasitas sekering sesuai dengan kapasitas daya listrik yang dibutuhkan.

Jangan sampai lebih kecil atau lebih besar dari kebutuhan. Jika diberi sekering lebih kecil, sekering akan sering putus. Sebaliknya, jika lebih besar sangat berbahaya dan rentan terjadi hubungan pendek.

Jika Anda kurang yakin dengan kemampuan Anda, sementara keinginan menambah aksesori baru sudah 'di ubun-ubun' sebaiknya dibawa saja ke ahlinya atau ke mekanik bengkel.

Hitung-hitung dengan menyerahkan mobil ke ahlinya, Anda bisa sekaligus memperhatikan cara kerja mereka agar tahu jika pada kemudian hari ada masalah, Anda bisa mengerjakannya sendiri. (algooth.putranto@bisnis.co.id)

***


Sumber : Bisnis Indonesia